1. Struktur Sintaksis
Pembicaraan struktur sintaksis berkaitan erat dengan
masalah fungsi, kategori, dan peran. Masalah fungsi berkaitan dengan istilah
subjek, predikat, objek, dan keterangan. Masalah kategori berkaitan dengan
istilah nomina, verba, adjektiva, dan istilah lain yang berkaitan dengan
kategori sintaksis. Adapun masalah peran berkaitan dengan istilah, pelaku,
penerima, atau istilah lain yang berkaitan dengan peran sintaksis (Chaer, 2007:
207).
Berdasarkan pendapat tersebut, dalam makalah
struktur klausa verbal bahasa Melayu Kuantan ini hanya membicarakan fungsi dan
kategori sintaksisnya. Sementara peran sintaksis tidak dibicarakan dengan
alasan pembatasan bidang kajian.
2. Fungsi sintaksis
Fungsi sintaksis adalah semacam kotak-kotak kosong atau
tempat-tempat dalam struktur sintaksis yang ke dalamnya akan diisikan kategori
tertentu (Chaer, 2009:20). Kotak-kotak kosong tersebut berupa Subjek (S),
Predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan komplemen (Kom) yang akan
membentuk struktur sintaksis.
Berkaiatan
dengan fungsi-sungsi sintaksis tersebut, para ahli bahasa memiliki perbedaan
istilah penyebutannya. Sudaryanto (1983b: 273) menggunakan istilah subjek (S),
predikat (P), objek (O) yang dibagi lagi menjadi objek dan semi objek,
pelengkap (Pl), dan keterangan (K). Ramlan (2005: 92-93) menggunakan istilah
subjek (S), predikat (P), objek (O) yang dibagi menjadi objek satu (O1) dan
objek dua (O2). Samsuri (1985: 63) menggunakan istilah subjek (S), predikat
(P), objek (O), pelengkap (Pl), dan keterangan (K). Adapun Kridalaksana (2002:
50) menggunakan istilah subjek (S), predikat (P), objek (O) yang dibagi menjadi
objek afektif dan objek efektif, pelengkap (Pl), dan keterangan (K).
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas, pembicaraan fungsi sintaksis dalam makalah ini
mencoba menggunakan istilah yang secara umum dapat mewakili fungsi-fungsi
tersebut. Fungsi-fungsi sintaksis yang dibicarakan dalam makalah ini meliputi
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K).
3. Kategori sintaksis
Kategori
sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frasa yang menjadi pengisi
fungsi-fungsi sintaksis (Chaer, 2009: 27). Kategori sintaksis tersebut berkenaan
dengan istilah nomina, verba, adjektiva, adverbia, numeralia, preposisi, konjungsi,
dan pronomina. Pengisi fungsi tersebut dapat berupa frasa, sehingga selain
kelas kata yang nomina, terdapat pula frasa nominal. Begitu juga dengan adjektiva, adverbia, numeralia, preposisi,
konjungsi, dan pronomina yang dapat berupa frasa sebagai pengisi fungsi sintaksis.
Menurut
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
(Alwi, dkk, 2003: 36), bahasa Indonesia memiliki empat kategori sintaksis yang
utama, yaitu: (1) verba atau kata kerja, (2) nomina atau kata benda, (3)
adjektiva atau kata sifat, dan (4) adverbia atau kata keterangan. Di samping
kategori utama, terdapat juga kata tugas yang terdiri atas preposisi atau kata
depan, konjungtor atau kata sambung, dan partikel.
Adapun
pembicaraan kategori sintaksis dalam makalah ini menggabungkan kedua pendapat
di atas, sehingga kategori sintaksis yang dibicarakan meliputi: (a) nomina dan
frasa nominal, (b) verba dan frasa verbal, (c) adjektiva dan frasa adjektiva,
(d) adverbia dan frasa adverbial, (e) numeralia dan frasa numeralia, (f)
pronomina dan frasa pronominal, dan (g) frasa preposisional.
Sumber:
Alwi,
dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia
Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana,
Harimurti. 2002. Struktur, Kategori, dan
Fungsi dalam Teori Sintaksis. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
Samsuri.
1985.Pola-pola Kalimat dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Sudaryanto.
1983. Predikat-Objek dalam Bahasa
Indonesia: Keselarasan Pola Urutan. Jakarta: Djambatan.